METODE
PENELITIAN
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Penentuan sampel dengan menggunakan metode purposive sampling, yaitu perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ serta membagikan dividen secara berturut-turut selama periode 2001–2005 dan laporan keuangan auditan perusahan dipublikasikan di media massa. Jumlah perusahaan manufaktur yang menjadi total sampel perusahaan adalah sebanyak 135 perusahaan.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa aktiva lancar, utang lancar, aktiva tetap, total aktiva, total utang, nilai penjualan, laba dan ekuitas dari tahun 2000 – 2005. Sumber data diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD), Pusat Pasar Modal PPA UGM, dan website mengenai pasar modal.
Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel independen berupa rasio likuiditas, profitabilitas, aktivitas, dan solvabilitas serta variabel dependen berupa investement opportunity set (IOS). Rasio likuiditas diproksi dengan rasio lancar yang diukur dengan membagi aktiva lancar dengan utang lancar. Rasio profitabilitas diproksi dengan return on investment (ROI) yang diukur dengan membagi laba dengan investasi. Rasio aktivitas diproksi dengan perputaran penjualan yang diukur dengan membagi penjualan dengan total aktiva. Rasio solvabilitas diproksi dengan debt to equity ratio yang diukur dengan membagi total utang dengan total ekuitas. IOS pada penelitian ini menggunakan variabel tunggal yang merupakan proksi dari kesempatan bertumbuh. IOS diukur dengan mengurangi aktiva tetap pada periode ini dengan periode sebelumnya lalu dibagi dengan total aktiva.
Penetapan siklus kehidupan perusahaan menurut Gup
dan Agrrawal (1996) didasarkan pada pertumbuhan penjualan yang dihitung dengan
rumus [(net sales t – net sales t-1) / net sales t – 1] x
100%. Setelah pertumbuhan penjualan diketahui dari rumus tersebut, maka
perusahaan-perusahaan yang menjadi sampel penelitian dikelompokkan pertumbuhan
penjualan ke dalam tiap-tiap siklus kehidupan dengan mengikuti kriteria seperti
yang digunakan oleh Anthony dan Ramesh (1988) serta Gup dan Agrrawal (1996)
sebagai berikut
No |
Tahap |
Rata-rata pertumbuhan penjualan selama 5 tahun |
1 |
Start-up |
>50% |
2 |
Ekspansi awal |
20-50% |
3 |
Ekspansi akhir |
10-20% |
4 |
Mature |
1-10% |
5 |
Decline |
<1% |
Berdasarkan kriteria yang telah
ditetapkan dalam pengelompokan siklus kehidupan perusahaan menurut rata-rata
pertumbuhan penjualan selama periode 2001 – 2005, maka perusahaan dapat
diklasifikasikan dalam tahapan siklus kehidupan perusahaan. Adapun klasifikasi
tahapan siklus perusahaan yang meliputi pendirian (start-up), ekspansi awal (initial
expansion), ekspansi
akhir (final expansion), kedewasaan (mature), dan penurunan (declining) dapat ditunjukkan sebagai berikut.
No |
Siklus Hidup Perusahaan |
Jumlah perusahaan |
1 |
Start-up |
2 |
2 |
Ekspansi awal |
39 |
3 |
Ekspansi akhir |
38 |
4 |
Mature |
26 |
5 |
Decline |
30 |
Jumlah |
135 Perusahaan |
Menurut
Puspitasasi dan Gumanti (2005), pembedaan tahap ekspansi pada tahap ekspansi
awal dan ekspansi akhir karena pada tahap ekspansi, perilaku perusahaan tidak
terus berada dalam kondisi berekspansi, tetapi pasti mengalami penurunan
ekspansi. Pembedaan tahap ekspansi tersebut bertujuan untuk memperoleh hasil
yang lebih akurat dan detail tentang bagaimana perusahaan ketika berada pada tahap
ekspansi awal dan bagaimana perusahaan ketika berada pada tahap ekspansi akhir.
Skema
rancangan model penelitian ini yang meliputi tahap pendirian, ekspansiawal,
ekspansi akhir, kedewasaan, dan penurunan dapat ditunjukkan sebagai berikut ini.
1.Rasio
Likuiditas
adalah rasio untuk mengukur likuiditas perusahaan.
a. Current ratio
=
Kemampuan untuk membayar hutang yang segera harus dipenuhi
dengan aktiva lancer.
b. Cash ratio (ratio of immediate
solvency)
=
Kemampuan untuk membayar utang yang segera harus dipenuhi
dengan kas yang
tersedia dalam perusahaan dan efek yang dapat segera
diuangkan.
c.Quick (acid test) ratio
=
Kemampuan untuk membayar utang yang segera harus dipenuhi
dengan aktiva lancar
yang lebih likuid (quick assets)
d. Working
capital to total assets ratio
=
Likuiditas dari total aktiva dan posisi modal kerja (netto)
2.Rasio Leverage
Adalah
rasio untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang
a. Total Debt to equity ratio
=
Bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan utang
b.Total debt to
total capital assets
=
Beberapa bagian dari keseluruhan kebutuhan dana yang
dibelanjai dengan utang atau berapa
bagian dari aktiva yang digunakan untuk menjamin utang.
c.long term debt to equity ratio
=
Bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan
jaminan untuk utang jangka panjang
d.Tangible assets debt coverage
=
Besarnya aktiva tetap tangible yang digunakan untuk menjamin
utang jangka panjang setiap
rupiahnya
e.Times interest earned ratio
=
Besarnya jaminan keuntungan untuk membayar bunga hutang
jangka panjang
3.Ratio Aktivitas
Adalah rasio untuk mengukur seberapa
besar efektifitas perushaan dalam mengerjakan sumber-sumber dananya.
a.Total assets turnover
=
Kemampuan dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva berputar
dalam suatu periode tertentu atau kemampuan modal yang diinvestasikan untuk
menghasilkan revenue.
b.Receivable turnover
=
Kemampuan dana yang tertanam dalam piutang dalam piutang
berputar dalam suatu periode tertentu
c.Average collection period
=
Periode rata- rata yang diperlukan untuk mengumpulkan
piutang
d.Inventory turnover
=
Kemampuan dana yang tertanam dalam inventory berputar dalam
suatu periode tertentu atau likuiditas dari inventory dan tendensi untuk adanya
overstock
e.Average day’s inventory
=
Periode menahan persediaan rata-rata periode rata-rata
persediaan barang berada digudang
f. Working
capital turnover
=
Kemampuan modal kerja(netto)berputar dalam suatu periode siklis kas(cash
cycle) dari perusahaan.
4. Ratio
Profitabilitas / Keuntungan
Adalah rasio yang menunjukan hasil akhir dari sejumlah kebijaksanaan dan
keputusan-keputusan.
a. Gross Profit
margin
=
Laba bruto per rupiah penjualan.
b.Operating
income ratio(Operating profit margin)
=
Laba operasi sebelum bunga dan pajak (netto operating income) yang
dihasilkan oleh setiap rupiah penjualan.
c.Operating
ratio
=
Biaya operating per rupiah penjualan,makin besar rasio ini semakin buruk.
d. Net profit
margin
=
Keuntungan netto per rupiah penjualan.
e. Earning power
of total investment(Rate of return an total assets)
=
Kemampuan dari modal yang di investasikan dalam keseluruhan aktiva untuk
menghasilkan keuntungan bagi semua
investor.
f. Net earning
power ratio(Rate of return on investment/ROI)
=
Kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk
menghasilkan keuntungan netto.
g. Rate or
return for the owners (Rate of return on worth)
=
Kemampuan dari modal sendiri untuk menghasilkan keuntungan bagi pemegang
sham preferen dan saham biasa.
PEMBAHASAN
Pengujian data penelitian ini menggunakan analisis deskriptif
dan analisis regresi. Hasil pengujian dengan analisis deskriptif pada siklus
kehidupan perusahaan yang meliputi tahap pendirian, ekspansi awal, ekspansi
akhir, kedewasaan dan penurunan dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Hasil |
|||||
Tahap |
Variable |
Minimum |
Maksimum |
Mean |
deviasi |
Standar |
|||||
start-up |
1.likuiditas |
0.9126 |
1.2246 |
1.068606 |
0.2206092 |
2.profitabilitas |
-0.1893 |
0.0935 |
-0.047917 |
0.1999989 |
|
3.Aktivitas |
2.8228 |
3.4338 |
3.128301 |
0.4320384 |
|
4.Solvabilitas |
0.7223 |
0.8912 |
0.806754 |
0.1194364 |
|
5.IOS |
0.0050 |
0.1055 |
0.55985 |
0.715409 |
|
ekspansi awal |
1.likuiditas |
0.6800 |
7.5300 |
2.693347 |
1.7571302 |
2.profitabilitas |
0.0873 |
0.7450 |
0.265941 |
0.1638790 |
|
3.Aktivitas |
0.5200 |
12.0033 |
1.587574 |
1.7609500 |
|
4.Solvabilitas |
0.1100 |
0.8600 |
0.449570 |
0.1984613 |
|
5.IOS |
-0.0350 |
0.8314 |
0.059534 |
0.1370246 |
|
ekspansi AKHIR |
1.likuiditas |
0.6805 |
7.5763 |
2.575256 |
1.6020080 |
2.profitabilitas |
-0.0269 |
0.6627 |
0.274898 |
1.778722 |
|
3.Aktivitas |
0.6700 |
2.6005 |
1.416415 |
0.5470985 |
|
4.Solvabilitas |
0.1400 |
15.7000 |
0.851577 |
2.4788966 |
|
5.IOS |
-0.1913 |
0.1093 |
0.018446 |
0.0512140 |
|
Mature |
1.likuiditas |
0.9200 |
6.8600 |
2.793906 |
1.5407094 |
2.profitabilitas |
0.0288 |
0.8720 |
0.273729 |
0.1979861 |
|
3.Aktivitas |
0.7300 |
2.2000 |
1.360756 |
0.3962379 |
|
4.Solvabilitas |
0.1400 |
0.7900 |
0.400800 |
0.1841127 |
|
5.IOS |
-0.0533 |
0.1118 |
0.016168 |
0.0378163 |
|
Decline |
1.likuiditas |
0.9200 |
7.7158 |
2.933365 |
1.8008203 |
2.profitabilitas |
0.0348 |
0.9750 |
0.240048 |
0.2133530 |
|
3.Aktivitas |
0.5200 |
2.5664 |
1.334747 |
0.4276389 |
|
4.Solvabilitas |
0.1045 |
0.8452 |
0.406027 |
0.1992878 |
|
5.IOS |
-0.1071 |
0.0851 |
0.007027 |
0.0354836 |
Dari Tabel 1.maka dapat dianalisis
1.Rasio Likuiditas
rata-rata rasio likuiditas tertinggi ada pada tahap
penurunan. Hal ini terjadi karena
pada
tahap penurunan banyak pengeluaran yang dilakukan bila dibandingkan dengan
aliran kas yang masuk pada perusahaan. Pada tahap ini kesempatan bertumbuh perusahaan
cenderung rendah akibat adanya kemungkinan aktiva tetap banyak dijual atau
mengalami penurunan nilai dikarenakan oleh faktor ekonomi atau depresiasi.
2.Rasio Profitabilitas
Rata-rata rasio profitabilitas tertinggi ada pada
tahap ekspansi akhir. Hal ini terjadi karena pada tahap ekspansi akhir
merupakan puncak dari aliran kas yang tertinggi sebelum pada keadaan stagnan
atau stabil. Pada tahap ini kebutuhan dana perusahaan secara internal terpenuhi
dengan besarnya aliran kas yang diterima oleh perusahaan. Oleh karena itu,
tingkat pertumbuhan perusahaan juga cenderung tinggi pada tahap ini.
3.Rasio
Aktivitas
Rata-rata rasio aktivitas tertinggi ada pada tahap
pendirian. Hal ini terjadi karena pada tahap pendirian perusahaan berusaha
untuk memenangkan persaingan yang ada di pasar. Untuk memenangkan upaya
tersebut maka pihak manajemen melakukan pengelolaan efektivitas dan efisiensi
pada aktivitas yang dilakukan secara tepat dan ketat untuk mencapai target yang
ditentukan oleh perusahaan. Pada tahap ini perusahaan juga mempunyai semangat
baru untuk melakukan aktivitas berupa penjualan produk-produk yang baru
diproduksinya.
4.Rasio solvabilitas
Rata-rata rasio solvabilitas yang tertinggi ada pada
tahap ekspansi akhir. Ini terjadi karena pada tahap ini pertumbuhan perusahaan
juga besar sehingga perusahaan kemungkinan melakukan investasi baru atau
pengembangan investasi yang sudah ada dengan meminjam dana dari pihak ketiga.
Adanya dana pinjaman dari pihak ketiga ini dikarenakan oleh dana dari sumber
internal tidak cukup untuk mendanai investasi baru atau pengembangan investasi
yang dilakukan oleh perusahaan.
Pada model 1, yaitu pada tahap
pendirian (start-up) hasil pengujian regresi
dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2.hasil pengujian |
||||
Variabel |
koefisien |
standard |
t-test |
signifikasi |
error |
||||
konstanta |
0.077118 |
0.057839 |
1.42072 |
0.210 |
likuiditas |
-0.061733 |
0.09818 |
-1.38964 |
0.157 |
profitabilitas |
-0.015030 |
0.09066 |
-0.4892 |
0.240 |
Aktivitas* |
0.057423 |
0.090388 |
-1.85429 |
0.001 |
solvabilitas |
-0.259487 |
0.061482 |
-9.005 |
0.000 |
Adjusted R2 =87.6% |
|
|
|
|
F-test=32.614 sig=0.000 |
|
|
|
Variabel Dependen adalah Investment
Opportunity Set (IOS)
*signifikansi pada α = 0,01
**signifikansi pada α = 0,01
Dari tabel 2 diatas dapat
dianalisis:
Berdasarkan tabel 2 tersebut dapat diketahui bahwa
pada tahap pendirian variabel-variabel independen yang berupa rasio likuiditas,
profitabilitas, aktivitas, dan solvabilitas secara bersama-sama berpengaruh
terhadap variabel dependen yang berupa investment opportunity set (IOS).
Ini dapat dilihat dari nilai F-test sebesar 32,614 dengan signifikansi
0,000. Nilai adjusted R square sebesar 87,6%. Ini berarti bahwa
variabel-variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen sebesar 87,6%,
sedangkan 12,4% dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar variabelvariabel
independen. Variabel-variabel lain ini dapat berupa rasio keuangan yang lain,
industri,
atau kondisi ekonomi makro.
Untuk
pengujian dengan regresi parsial hanyavariabel aktivitas dan solvabilitas yang
berpengaruh terhadap IOS. Ini dapat dilihatdari nilai t-test tiap-tiap
rasio tersebut adalah sebesar -1,85429 dan -9,005 serta nilai signifikansi kedua rasio adalah sebesar 0,001
dan 0,000.
Ø Ratio
Aktivitas
Tanda negatif pada rasio aktivitas
berarti bahwa semakin efektif aktivitas yang
dilakukan oleh perusahaan, maka semakin kecil kesempatan
bertumbuh perusahaan. hal ini kemungkinan
dikarenakan oleh investasi yang dilakukan perusahaan dari efektivitas
rasio aktivitas menghasilkan nilai
sekarang bersih yang negatif sehingga kesempatan bertumbuh
perusahaan juga rendah.
Ø Ratio
solvabilitas
Tanda
negative pada rasio Solvabilitas berarti bahwa semakin kecil kesempatan bertumbuh perusahaan. Ini
dikarenakan oleh laba yang diperoleh perusahaan digunakan untuk membayar
kewajiban pada pihak ketiga, bukan
untuk investasi yang dilakukan perusahaan.
Pada model 2, yaitu pada tahap ekspansi awal (initial
expansion) hasil
pengujian regresi dapat dilihat pada
tabel 3.
Tabel 3.hasil pengujian |
||||
Variabel |
koefisien |
standard |
t-test |
signifikasi |
error |
||||
konstanta |
0.015 |
0.069 |
0.221 |
0.826 |
likuiditas |
-0.015 |
0.010 |
-1.536 |
0.134 |
profitabilitas |
-0.059 |
0.060 |
-0.975 |
0.337 |
Aktivitas* |
0.066 |
0.006 |
11.317 |
0.000 |
solvabilitas |
-0.012 |
0.085 |
-0.139 |
0.891 |
Adjusted R2 =80.8% |
|
|
|
|
F-test=40.867 sig=0.000 |
|
|
|
Variabel Dependen adalah Investment
Opportunity Set (IOS)
*signifikansi pada α = 0,01
**signifikansi pada α = 0,01
Berdasarkan tabel 3 tersebut dapat diketahui bahwa
pada tahap ekspansi awal variabel-variabel independen yang berupa rasio
likuiditas, profitabilitas, aktivitas, dan solvabilitas secara bersama-sama
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen yang berupa investment
opportunity set (IOS). Hal ini dapat dilihat dari nilai F-test sebesar
40,867 dengan nilai signifikansi 0,000. Nilai adjusted R square sebesar
80,8%. Ini berarti bahwa variabel-variabel independen dapat menjelaskan variabel
dependen sebesar 80,8%, sedangkan 19,2% dijelaskan oleh variabel-variabel lain,
seperti variabel-variabel rasio keuangan yang lain, industri, dan ekonomi
makro. Untuk pengujian regresi secara parsial hanya rasio aktivitas yang
berpengaruh secara signifikan terhadap IOS. Ini dapat ditunjukkan dengan nilai
t-test sebesar 11,317 dan nilai signifikasi 0,000. Tanda pada rasio
aktivitas adalah negatif. Ini berarti bahwa semakin besar tingkat aktivitas perusahaan
semakin kecil kesempatan bertumbuh perusahaan. Adanya hal tersebut dapat
dikarenakan oleh hasil dari aktivitas yang digunakan untuk investasi tidak
mendapat hasil nilai sekarang yang positif, tetapi negatif sehingga hubungan
rasio aktivitas terhadap IOS adalah berkebalikan.
Pada
model 3, yaitu pada tahap ekspansi akhir (final expansion) hasil pengujian
regresi dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel 4.hasil |
||||
Variabel |
koefisien |
standard |
t-test |
signifikasi |
error |
||||
konstanta |
0.073 |
0.032 |
2.310 |
0.270 |
likuiditas |
-0.007 |
0.006 |
-1.169 |
0.251 |
profitabilitas |
-0.020 |
0.056 |
-0.360 |
0.721 |
Aktivitas* |
-0.023 |
0.017 |
-1.356 |
0.184 |
solvabilitas |
0.001 |
0.003 |
0.349 |
0.729 |
Adjusted R2 =0.9 % |
|
|
|
|
F-test=0.915 sig=0.467 |
|
|
|
Variabel Dependen adalah Investment
Opportunity Set (IOS)
*signifikansi pada α = 0,01
**signifikansi pada α = 0,01
Dari
tabel 4 diatas dapat dianalisis
Berdasarkan
tabel 4 tersebut, dapat dilihat bahwa variabel-variabel independen berupa rasio
likuiditas, profitabilitas, aktivitas, dan solvabilitas tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap variabel dependen berupa investment
opportunity set (IOS).
Ini dapat dilihat dari nilai F-test yang sangat kecil, yaitu sebesar 0,915
dan nilai signifikansi 0,467. Nilai adjusted R square pada tahap ini sangat kecil, yaitu
sebesar 0,9%. Pengujian dengan regresi secara parsial juga menunjukkan tidak
ada satu pun rasio keuangan yang berpengaruh secara signifikan terhadap IOS.
Dengan tidak adanya pengaruh variabel-variabel independen yang berupa
rasio-rasio keuangan tersebut terhadap IOS, maka dapat dikatakan bahwa
rasio-rasio yang digunakan dalam penelitian ini tidak dapat digunakan untuk
menganalisis IOS dalam tahap ekspansi akhir.
Untuk model 4, yaitu pada tahap kedewasaan (mature) hasil pengujian regresi dapat dilihat
pada tabel 5.
Tabel 5.hasil pengujian |
||||
Variabel |
koefisien |
standard |
t-test |
signifikasi |
error |
||||
konstanta |
0.092 |
0.043 |
2.114 |
0.047 |
likuiditas |
-0.010 |
0.007 |
-1.535 |
0.140 |
profitabilitas |
-0.003 |
0.039 |
-0.076 |
0.940 |
Aktivitas* |
-0.028 |
0.020 |
-1.380 |
0.182 |
solvabilitas |
-0.019 |
0.059 |
-0.033 |
0.749 |
Adjusted R2 =4.5 % |
|
|
|
|
F-test=1.294 sig=0.304 |
|
|
|
Variabel Dependen adalah Investment
Opportunity Set (IOS)
*signifikansi pada α = 0,01
**signifikansi pada α = 0,01
Dari tabel 5 diatas dapt dianalisis
bahwa
variabel-variabel independen berupa rasio likuiditas, profitabilitas,
aktivitas, dan solvabilitas tidak berpengaruh secara signifikan, baik secara
bersama-sama maupun parsial terhadap variabel dependen berupa investment
opportunity set (IOS).
Ini dapat dilihat dari nilai
F-test yang kecil, yaitu sebesar 1,294 dan
nilai signifikansi 0,304 serta nilai t-test yang lebih kecil daripada nilai
t-hitung. Dengan tidak adanya pengaruh variabel -variabel
independen yang berupa rasio-rasio
keuangan tersebut terhadap IOS, makadapat dikatakan bahwa rasio-rasio yang
digunakan dalam penelitian ini tidak dapatdigunakan untuk menganalisis IOS dalam
tahap kedewasaan.
Untuk model
5, yaitu pada tahap decline hasil pengujian regresi dapat dilihat
pada tabel 6.
Tabel 6.hasil pengujian |
||||
Variabel |
koefisien |
standard |
t-test |
signifikasi |
error |
||||
konstanta |
0.012 |
0.046 |
0.270 |
0.789 |
likuiditas |
-0.003 |
0.006 |
-0.581 |
0.566 |
profitabilitas |
-0.054 |
0.033 |
-1.615 |
0.119 |
Aktivitas* |
0.023 |
0.017 |
1.299 |
0.206 |
solvabilitas |
-0.066 |
0.052 |
-1.268 |
0.217 |
Adjusted R2 =1.2 % |
|
|
|
|
F-test=1.086 sig=0.385 |
|
|
|
Variabel Dependen adalah Investment
Opportunity Set (IOS)
*signifikansi pada α = 0,01
**signifikansi pada α = 0,01
Dari tabel diatas dapat dianalisis
Bahwa
variabel-variabel independen berupa rasio likuiditas, profitabilitas, aktivitas
dan solvabilitas tidak berpengaruh secara signifikan, baik secara bersama-sama
maupun parsial terhadap variabel dependen berupa investment
opportunity set (IOS).
Ini dapat dilihat dari nilai
F-test yang kecil, yaitu sebesar 1,086 dan
nilai signifikansi 0,385 serta nilai t-test yang lebih kecil daripada nilai
t-hitung. Dengan tidak adanya pengaruh variabelvariabel
independen yang berupa rasio-rasio
keuangan tersebut terhadap IOS, makadapat dikatakan bahwa rasio-rasio yang
digunakan dalam penelitian ini tidak dapatdigunakan untuk menganalisis IOS dalam
tahap decline
Hasil
pengujian dengan regresi berganda antara variabel-variabel independen berupa
rasio likuiditas, profitabilitas, aktivitas, dan solvabilitas terhadap variabel
dependen berupa investment opportunity set (IOS) berpengaruh secara signifikan
pada tahap pendirian (start-up) dan ekspansi awal (initial
expansion),
sedangkan pada tahap ekspansi akhir (final expansion), kedewasaan (mature), dan decline
tidak berpengaruh secara signifikan.
Untuk
pengujian regresi secara parsial pada tahap pendirian hanya rasio aktivitas dan
solvabilitas yang berpengaruh secara signifikan pada IOS, sedangkan pada tahap
ekspansi awal hanya rasio aktivitas yang
berpengaruh secara signifikan pada IOS. Pada tahap ekspansi akhir,
kedewasaan, dan decline tidak ada satu pun rasio keuangan dalam
penelitian ini yang berpengaruh secara signifikan terhadap IOS.
Dengan
adanya hal itu, maka rasio-rasio keuangan dapat digunakan sebagai alat analisis
perusahaan manufaktur yang dijadikan sample penelitian ini pada tahap pendirian
dan ekspansi awal, tetapi tidak pada tahap ekspansi akhir, kedewasaan, dan decline.
Proksi-proksi
tunggal investment opportunity set (IOS) yang digunakan pada penelitian
ini hanya 1 dan berbasiskan pada investasi, yaitu perubahan nilai aktiva tetap
dibagi dengan total aktiva. Proksi dari rasio keuangan yang berupa rasio
likuiditas, profitabilitas, aktivitas, dan solvabilitas juga hanya diwakili 1
saja.
Pengembangan
lebih lanjut dari penelitian ini dapat dilakukan dengan menambahkan sampel
dengan jenis industri selain perusahaan manufaktur sehingga dapat dilihat
perbedaan antara rasio-rasio keuangan terhadap perusahaan manufaktur dan
nonmanufaktur dalam tahapan siklus kehidupan perusahaan.
Penelitian berikutnya dapat meneliti
rasio-rasio keuangan pada IOS dalam siklus tahapan kehidupan perusahaan dengan
menggunakan proksi pertumbuhan perusahaan yang berbasis harga atau berbasis
investasi dengan formula yang lain dan proksi yang berbasis variance. Selain itu, proksi dari rasio-rasio
keuangan berupa rasio likuiditas, profitabilitas, aktivitas, dan solvabilitas
dapat lebih dari satu atau proksi tersebut
diganti dengan proksi lainnya.